Centralization and Decentralization of Education Policy and Its Implementation in Education in Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.63738/aslim.v2i1.29Keywords:
Centralization, Decentralization, Implementation in EducationAbstract
The aim contained in regional government decentralization is to encourage regional independence in carrying out development in various fields. This is in line with the principle of decentralization, namely the transfer of authority from the Central Government to the Autonomous Regions to manage government affairs in their respective regions. This new managerial approach in government opens up opportunities for wider local community participation, and makes decisions taken by Regional Governments in providing public services more relevant and of better quality. Within the framework of decentralized government, decentralization in education seeks to place decision making closer to the needs of stakeholders. In this way, educational development can be more in line with regional characteristics, and community potential can be maximized. Finally, decentralization of education is expected to improve the quality and competitiveness of human resources.
References
Chan, S.M., & Sam, T.T. (2011). Analisis SWOT Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Danim, S. (2010). Otonomi Manajemen Sekolah. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional. Peningkaatan Mutu Berbasis Sekolah – Buku 1. Jakarta: Depdiknas, 2001.
Dwiningrum, S.I.A. (2013). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fattah, Nanang, (2004) Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h.15
Hadiyanto. (2004) Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, h. 67
Hamzah. (2008). Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT Bumi Aksara, Cet. II
Hasbullah. (2010). Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hidayat, Syarif, (2000) Refleksi Realitas Otonomi Daerah dan Tantangan ke Depan, Jakarta: Pustaka Quantum, 2000 h,23
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohman, A. (2014). Kebijakan Pendidikan: Analisis Dinamika Formulasi dan Implementasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Salam, Darma Setyawan, (2001). Otonomi Daerah dalam Perspektif Lingkungan, Nilai, dan Sumberdaya. Jakarta: Djambatan, h. 74
Sufyarman, M. (2003). Kapita Selekta Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: ALFABETA
Suryadi, A. (2012). Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi untuk Pembangunan Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Indonesia. Bandung: Widya Aksara Press.
Sutarto, M., Darmansyah, D., & Warsono, S. (2014). Manajemen berbasis sekolah. The Manager Review Jurnal Ilmiah Manajemen, 13(3), 343-355.
Tilaar, H.A.R. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.
Umaedi. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka
Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
Undang-Undang No. 25 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.