Analysis of Simple Society Education and Modern Society Education

Authors

  • Tomi Putra Universitas Negeri Padang
  • Firman Universitas Negeri Padang
  • Dina Sukma Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.63738/aslim.v2i1.27

Keywords:

Education in Simple Societies, Education in Modern Societies, Education System, Cultural Values, Technological Innovation

Abstract

This study aims to analyze the differences and similarities between education in simple societies and modern societies, as well as their implications for developing an inclusive education system. Education in simple societies tends to be tradition-based, informal, and oriented toward the practical needs of the community. Meanwhile, education in modern societies is more formal, structured, and technology-based, aiming to create globally competitive human resources. A qualitative approach with a case study method was employed to examine two communities as representatives of each category. Data were collected through interviews, participatory observations, and document analysis. The results of the study show that simple societies emphasize the transmission of cultural values and life skills, while modern societies focus on academic achievement and technological innovation. However, both share the common goal of recognizing the importance of education in building social identity and community sustainability. The study recommends integrating local values from simple societies into modern curricula to create education that is both relevant and contextual.

References

Ab Marisyah, Firman, R. (2019). Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Tentang Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(1), 3–5.

Amiruddin. (2010). Pengantar Metode Penelitian Hukum. PT Raja Grafindo Persada.

Beni Ahmad Saebani. (2017). Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. CV Pustaka Setia.

Chairudin. (1993). Sosiologi Hukum. Sinar Grafika.

Chaney, D. (20004). Lifestyles: Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra.

Collins, D. (2011). Paulo Freire Kehidupan, Karya dan Pemikirannya. Pustaka Pelajar.

Counts, G. S. (2009). Beranikah Sekolah Membangun Tatanan Sosial yang Baru”. Dalam Omi Intan Naomi (Ed. & Penerjemah). Menggugat Pendidikan Fundamentalis Konservatif Liberal Anarkis. Pustaka Pelajar.

Dannerius Sinaga. (1988). Sosiologi dan Antropologi. PT Intan Pariwiara.

Dony, A. (2006). Kriptografi Keamanan Data dan Komunikasi. Graha Ilmu.

Effendy, O. U. (1998). Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komuikologis. Remaja Rosdakarya.

Firman. (2006). Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Sumatera Barat. FIP UNP.

Firman. (2009). Tanggung Jawab Profesi Guru Dalam Era Teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, IX(1), 89–100.

Freire, P. (2008). Pendidikan Masyarakat Kota. Terjemahan Agung Prihantoro. LKiS.

Fromm, E. (2009). Mendidik Si Automaton”. Dalam Omi Intan Naomi (Ed. & Penerjemah). Menggugat Pendidikan Fundamentalis Konservatif Liberal Anarkis. Pustaka Pelajar.

Hasan, A. (2003). Meningkatkan Profesionalisme Guru. Diknas.

Hasanah, N. (2017). Hedonisme di Kalangan Masyarakat Indonesia. In www.kompasiana.com. 20 September.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. Basic Books.

Idianto Muin. (2006). Sosiologi Jilid 3.

Erlangga.

Jaka Waluya. (2018). Pendidikan Dalam Masyarakat Tradisional Dan Masyarakat Modern. Sereal, 1, 1–7.

Koentjaraningrat. (2009). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Gramedia Pustaka Utama.

Majid, A. (2012). Mendidik dengan Cerita.

PT Remaja Rosdakarya.

Manan, I. (1989). Dasar-Dasar Sosial Budaya Pendidikan. Depdikbud.

Marnita, W., Ahmad, R., & Said, A. (2014). Komunikasi Interpersonal Siswa Pengguna Internet dan Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 2(1), 8.

https://doi.org/10.29210/111400 Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan

Sosial: Perspektif Klasik, Modern Postmodern, dan Poskolonial. Rajawali Pers.

Mubah. A Safaril. (2011). Strategi meningkatkan daya tahan budaya lokal dalam menghadapi arus globalisasi. Departemen Hubungan Internasional, 4, 302–308.

Muhammad, N. (2017). Resistensi Masyarakat Urban dan Masyarakat Tradisional Dalam Menyikapi Perubahan Sosial. Substantia, 19, 149–168.

Naffi Sanggenafa. (2002). Antropologi Dan Konsep Kebudayaan. Antropologi Papua, 1, 1–33.

Nanang Martono. (2015). Sosiologi Perubahan Sosial. PT Raja Grafindo Persada.

Primada Qurrota Ayun. (2014). Cyberspace and Culture. Mata Padi Perssindo.

Santoso. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam Dan Hukum Adat. Yudisia, 7, 412–434.

Suyanto, S., & Jihad, A. (2013). Menata Ulang Pendidikan Nasional. Raja Grafindo Persada.

Syamsidar. (2015). Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pendidikan. Al-Irsyad Al-Nafs Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 2(1), 83–92.

Tahir Kasnawi. (2016). Konsep dan Pendekatan Perubahan Sosial (P. R. G. Persada (ed.)).

Tilaar, H. A. R. (2012). Membedah Pendidikan Nasional. PT Kompas Media Nusantara.

Yolanda Stepy, Firman, R. (2019). Gaya Hidup Remaja di Kota Palembang (Studi Pada Budaya Tongkrong). 4(2), 573–574.

Downloads

Published

2025-03-02

How to Cite

Tomi Putra, Firman, & Dina Sukma. (2025). Analysis of Simple Society Education and Modern Society Education. Aslim: Journal of Education and Islamic Studies, 2(1), 10–19. https://doi.org/10.63738/aslim.v2i1.27

Issue

Section

Articles